Tepatnya di
Piala Eropa 2004 di Portugal, Materazzi tetap dibawah oleh pelatih Italia pada
saat itu yang di pegang oleh Giovanni Trappatoni. Pada dua pertandingan awal di
EURO 2004 Materazzi hanya di duduk di bangku cadangan. Namun pada pertandingan
ketiga Materazzi dimainkan ketika menghadapi Bulgaria, dikarena Cannavaro absen
maka Materazzi masuk ke starting XI.
Menampilan Materazzi di partai tersebut jauh dari kata memuaskan, sebaliknya Materazzi membuat kesalahan fatal, menjatuhkan Martin Petrov di kotak pinalti dan Bulgaria mendapatkan hadiah pinalti, apalagi pada saat itu Italia butuh kemenangan untuk lolos ke fase berikutnya. Setelah EURO 2004 selesai Materazzi dikritik habis – habisan karena kesalahannya tersebut.
Dalam turnamen
ketiga bersama Italia yakni di piala dunia 2006 di Jerman, Materazzi masih
dibawa oleh pelatih Italia saat itu, Marcelo Lippi untuk memperkuat gli azzuri.
Dan hasilnya sangat luar biasa, Materazzi sukses mengantar Italia Berjaya di
piala dunia Jerman 2006 dan istimewanya lagi Materazzi sukses mencetak gol di
partai puncak.
Pada awal tournament tepatnya di dua
pertandingan pertama Materazzi hanya duduk di bangku cadangan, namun kesempatan
datang kepada Materazzi pada saat Italia menghadapi Ceszka, Materazzi masuk di
awal babak kedua menggantikan Alessandro Nesta yang mengalami cedera. Hanya
butuh beberapa menit Materazzi langsung mencetak gol.
Memanfaatkan tedangan sudut yang di
eksekusi oleh Francesco Totti, Materazzi langsung memanfaatkan bola tersebut
untuk dijadikan gol membuat Italia memimpi 1 – 0. Gol yang di cetak Materazzi
itu adalah golnya yang pertama sejak memperkuat Italia. Pertandingan tersebut
berakhir dengan skor 2 – 0 untuk Italia yang mana gol tambahan dicetak oleh
Filipho Inzaghi.
Karena cedera
yang dialami oleh Nesta cukup parah, maka Nesta tidak bias memperkuat Italia di
babak berikutnya. Di babak 16 besar Materazzi menjadi pemain inti, bersama
Cannavaro Materazzi mengawal lini belakang Italia, namun sayang Materazzi tidak
bermain penuh karena di pertengahan babak kedua dia mendapatkab kartu merah,
namun Italia lolos ke babak delapan besar setelah memenangkan pertandingan
tersebut dengan skor 1 – 0 yang mana gol dicetak oleh Totti dari titik penalty,
praktis, pada babak delapan besar saat menghadapi Ukraina, Materazzi tidak
bermain dan posisinya digantikan oleh juniornya, Andrea Barzagli.
Di pertadingan tersebut Italia menang 3
– 0 dan melaju ke babak semifinal. Pada saat babak semifinal, Materazzi kembali
mengisi starting XI Italia yang pada saat itu Italia bentrok dengan tuan rumah
Jerman. Bersama duetnya kala itu, Fabio Cannavaro, Materazzi sukses mengawal
lini belakang Italia, hasilnya Italia menang 2 – 0 atas tuan rumah Jerman dan
melaju ke babak final bertemu Prancis. Pada partai final tersebut, Materazzi
kembali menjadi pilihan pertama di skuad inti Azzuri.
tatto setelah PD 2006 |
Belum genap 10 menti pertandingan berlangsung,
Materazzi melakukan kesalahan, yaitu menjatuhkan Florient Moulda di kotak
penalty, otomatis Prancis mendapatkan hadian penalty. Penalty tersebut
dieksekusi oleh Zidane dan membuahkan gol. Prancis 1 Italia 0. Namun memasuki setengah
jam permainan, Materazzi sukses membayar kesalahannya dengan mencetak gol.
Memanfaatkan umpan Andrea Pirlo dari tendangan sudut, bola tersebut berhasil
disundul oleh Materazzi dan membuat skor menjadi imbang, Prancis 1 Italia 1.
Pertandingan tersebut berakhir dengan adu pinalti dan Italia kelur sebagai
juara piala dunia 2006 dengan skor 5-3. Inilah prestasi tertinggi Matrerazzi
bersama Negaranya, Italia !!!!!!
Dikalangan pemain dan
rekan sejawatnya,
Materazzi dijuluki “MATRIX”. Hal ini karena Materazzi dikenal memiliki
sifat
yang susah ditebak, terlalu aggressive bahkan cenderung sangat kasar.
** Javier Zanetti turut memberikan komentar.
“ Marco tetaplah Marco. Tidak ada satu pun yang bisa merubahnya. Dia tidak
takut kepada siapapun. Walau karakternya yang Bengal bahkan terkesan kasar, namun
Marco memiliki kecintaan dan totalitas yang sangat luar biasa kepada tim yang
dia bela. Dia adalah interisti sejati dan sangatmencintai negaranya !!!!!!
Itulah kenapa fans begitu memujanya, bahkan
Marco adalah icon bagi para penghuni CURVA NORD. “Materazzi pun berkomentar tentang
pribadinya” Begitulah saya. Saya tetaplah saya. Tidak ada satu pun yang bisa merubah saya.
Semata – mata yang saya lakukan karena saya begitu mencintai klub ini. Terserah
mereka mau menghina saya, mencaci saya, menghujat saya itu tidak jadi masalah
bagi saya. Tapi jangan sekali – sekali mereka menghina inter!!.
Sudah terlalu banyak hujatan yang ditujukan
kepada klub ini. Jelas saya tidak bisa menerima. Apapun akan saya lakukan untuk
membalas mereka yang menghina inter, karena saya sangat mencintai klub ini.”
Dedikasi, totalitas, serta loyalitas yang diberikan oleh Materazzi kepada inter
sangat besar, bagi Massimo Moratti, Materazzi
adalah sebuah Icon Materazzi adalah sebuah Icon. “ Marco adalah pemain asli
Italia yang sukses besar bersama saya. Dia adalah pemain yang memiliki pengaruh
yang sangat luar biasa kepada tim. Saya telah bicara kepada Marco
jika dia meninggalkan inter dan nanti akan kembali lagi, saya telah menyiapkan posisi
yang special kepada Marco. Itu sebagai balasan atas apa yang telah diberikan
Marco kepada inter”.
Materazzi
diketahui sangat mencintai inter dan Italia. Bagi Materazzi bisa memperkuat negaranya.adalah
suatu kebanggaan. Hal itu diketahui saat timnas Italia melakukan pertandingan, Materazzi adalah orang yang paling keras suaranya saat
menyanyikan lagu kebangsaan Negaranya. Materazzi pun turut prihatin atas apa yang
dialami oleh negaranya pada saat piala dunia 2010 lalu. “ saat menyedihkan.kesuksesan inter di Eropa tidak di ikuti oleh Italia
di piala dunia. Italia adalah juara bertahan, namun mereka tidak bisa berbicara
di ajang tersebut. Saya membicarakan hal tersebut bersama Paolo Maldini, namun kami
telah sepakat untuk melupakannya. Dengan kedatangan Cesare Prandelli dan
sejumlah nama – nama baru di gli azzuri, saya yakin Italia bias berbicara
banyak dimasa mendatang.”
Materazzi dikenal sebagai sosok yang
Bengal, suka menprovokasi orang dan sangat kasar. Sudah banyak kelakuannya
bikin orang menjadi panas. Seperti pada saat derby Milan, Materazzi pernah memperagakan gaya jalan seperti
monyet didepan pendukung Milan, tentu hal tersebut memamcing amarah milanisti, karena
mereka dianggap monyet oleh Materazzi.
Masih dari derby, tentunya sebagaian
interisti masih ingat ketika inter melawan Milan pada januari 2010 lalu,
setelah pertandingan yang di menangkan inter tersebut, Materazzi langsung memakai topeng presiden Milan
sekaligus perdana menteri Italia Silvio Berlusconi. Tentu apa yang
dilakukan Materazzi tersebut memancing amarah para fans Milan dan tentu amarah
Silvio sendiri, karena Materazzi dianggap menghina perdana menteri Italia. Materazzi
pun memberikan komentarnya. “ ini hanya sekedar
lucu – lucuan saja, topeng ini sangat mirip sekali dengan yang aslinya,
hidungnya sangat panjang dan kepalanya botak. Ini sangat lucu.” Ujar Materazzi.
Selain suka baku hantam dengan pemain lawan, Materazzi
juga tidak segan – segan untuk adu otot dengan teman satu timnya, hal ini pernah
terjadi dengan Mario Balotelli. Ketika inter berhasil mengalahkan Barcelona di
laga home, tanpa sebab yang jelas Balotelli langsung membuang kaos inter di
lorong menuju kamar ganti setelah pertandingan usia, terang saja apa yang
dilakukan Balotelli tersebut membuat Materazzi naik pitam. Tanpa piker panjang
Materazzi pun langsung mengarahkan bogem mentah ke muka Balotelli. Materazzi
pun berkata.” Kami berhasil mengalahkan Barca dan ini sangat fantastic, karena Barca
adalah klub tebraik saat ini. Semua pemain menikmati euphoria tersebut, namun
semua jadi berantakan karena ulah seorang anak ingusan dan apa yang dia lakukan
sangat kurang ajar. Tentu saya memberikan dia sedikit pelajaran agar bias bersopan
santu.”
Tentunya masih banyak lagi ulah Materazzi
yang bikin sakit hati banyak orang. Seperti saat inter sukses menjuarai liga Champions 2009-2010, sebelum membagikan mendali
Materazzi memakai kaos yang tulisan kira – kira seperti ini “ apa kalian mau
trophy ini juga, juve’? tentunya kaos yang di pakai oleh Materazzi
itu langsung memancing amarah fans dan management juventus. Lantas Materazzi
pun menjelaskan maksud tulisan dikaosnya tersebut. “ juventus terlalu bawel!!! mereka selalu mengungkit skandal 2006. Padahal
inter tidak terlibat dan mereka selalu menuntut scudetto 2006 dikembalikan. Dan
sekarang inter juara liga champions. Saya pun mau bertanya kepada mereka, apa kalian
mau yang ini juga, juve?’’
Ada banyak lagi kontroversi yang
dilakukan oleh Materazzi sehingga apa yang dia lakukan menjadi membahasan
banyak kalangan dan yang paling diingat oleh pecinta sepak bola adalah insiden
pada final piala dunia 2006 yang pada saat itu melibatkan Zidane dan Materazzi.
Bermula ketika babak perpanjangan waktu, terjadilah gesekkan antara Zidane dan
Materazzi dan terjadilah tandukkan kepala Zidane ke dada Materazzi atau
sekarang disebut sebagai headbutt of Zidane.
Tanpa piker panjang wasit lansung memberikan kartu merah kepada Zidane dan Prancis
pun kehilanagn kapten sekaligus inspirasi tim.
Tidak ada yang tahu pasti kejadian tersebut.
Menurut Zidane, Materazzi telah melecehkan keluarganya, namun dibantah oleh
Materazzi. Materazzi mengatakan bahwa Zidane terlalu berlebihan menanggapinya dan
media terlalu membesar - besarkan masalah tersebut, lantas Materazzi menempuh
jalur hukum dengan menuntut tiga media Inggris, yaitu The Daily star, The Daily
mail dan The Sun karena telah menyebar fitnah dan mencermarkan nama baik.
Karena moment itu terjadi pada ajang kejuaraan yang disaksikan oleh lebih dari
1 miliar penduduk dunia, maka pada tahun 2006 majalah forbes menganugrahkan moment
tersebut sebagai “moment of the years” pada tahun 2006.
Karena sifat dan karakternya yang seperti itu,
Jose Mourinho mantan pelatih inter member penilaiann tentang Materazzi. “ saya memuji apa yang telah dilakukan oleh Materazzi
selama ini. Apa yang dia lakukan adalah sebuah bentuk kejantanan dan gentle dari
seorang pria. Dan juga apa yang dia kerjakan adalah sebuah kejujuran apa
adanya. Bukan kebohongan dan kemunafikan yang ditunjukkan oleh banyak orang
didunia sepak bola. Saya sangat percaya, pada masanya nanti Materazzi akan
menjadi pria yang sangar hebat.”
Bagi Genarro
Gattuso, Materazzi adalah sosok yang aneh, dia tidak bisa menjelaskan bagaimana
hubungannya yang sebenarnya dengan Materazzi apakah sebagai seorang sahabat,
saudara atau musuh. Gatusso pun berkata. “ saya tidak bisa menjelaskan bagaimana hubungan kami sebenarnya.
Terkadang saya dan Materazzi duduk berdua dimeja makan dan kami saling
bercanda, tapi lima menit kemudia kami bisa saling baku hantam tanpa alasan yang
jelas”. Materazzi dikenal
sangat membenci fans ac Milan alias Milanisti alias MERDA. Bagi Materazzi
milanisti hanya sekumpulan orang – orang pinggiran di kota Milan dan mereka
hanya membuat keonaran saja. Materazzi pun berujar “ saya menghormati Milan sebagai sebuah klub, disana saya memiliki banyak
saudara dan sahabat yang luar biasa, tapi tidak dengan para fansnya. Tekadang
apa yang mereka katakan sudah melebihi batas dan tidak bisa ditolerin lagi. Mereka
sangat tidak sopan ketika mereka membicarakan inter. Itulah terkadang yang
membuat saya membalas perlakuan mereka. Di Milan ada dua klub, tifosi inter
berasal dari kalangan kelas menengah ke atas, orang – orang kaya dan memiliki
pendidikan tinggi. Sedangkan milanisti? Mereka hanya sekumpulan para buruh dan
pekerja kasar yang ada di Milan. Mereka suka membuat kekacauan, bagi saya
mereka hanyalah “sampah – sampah” yang harus dibersihkan dari kota Milan
ini.
Bagi Dejan
Stankovic, Materazzi adalah sosok yang memiliki selerah humor yang tinggi.
Stankovic berujar. “ ketika memasuki
putaran kedua kompetisi Materazzi berbicara kepada saya dan dia mengatakan, “
diantara seluruh skuad inter saat ini hanya saya dan Lucio yang pernah memenangi
piala dunia, bersama inter saya hanya gagal menjuarai piala super eropa. Namun
ada satu lagi gelar juara yang belum saya menangi,namun saya yang tidak ingin memenanginya,”
setelah itu saya berrtanya, gelar apa itu? Materazzi pun menjawab, scudetto
seri B. spontan saja saya langsung tertawa mendengar jawaban Materazzi tersebut.”
Materazzi sangat
identik dengan nomor punggung 23. Nomor inilah yang selalu dia gunakan. Baik ketika
memulai karirnya sampai bermain untuk timnas dan di inter, Materazzi selalu
menggunakan nomor 23. Materazzi
menjelaskan tentang nomor jerseynya tersebut. “ pada awal tahun 90 an dunia dihebohkan
dengan hadir salah satu atlit terbaik yang pernah hadir, Michael Jordan. Dia
adalah atlit terbaik sekaligus pebasket terhebat yang pernah lahir. Dia adalah
legenda olahraga dunia. Karena itulah ketika saya berumur 10 tahun saya lebih
tertarik menjadi pebasket dari pada bermain bola. Namun karena ayah saya adalah
mantan pemain sepak bola professional dan juga menjadi pelatih sepak bola,
akhirnya saya menekuni sepak bola. Sebagai gantinya saya selalu menggunakan
nomor 23 dimanapun saya bermain”.
Sekarang Materazzi resmi meninggalkan
inter dan berstatus bebas transfer, karena kontraknya berkahir musim ini dan
dia tidak memperpanjang kontraknya. “ sangat mengharukan, saya telah bertemu Moratti dan saya telah selesai
di inter. Harus diakui factor fisik menjadi kendala. Walaupun seperti itu, saya
sangat berterima kasih kepada semuanya. Saya telah menghabiskan waktu 11 tahun yang
sangat luar biasa. Bertemu dengan pria – pria hebat dan bisa berdiri dengan
gagah bersama para pemenang. Tentu saya tidak akan melupakan semuanya. Para
interisti juga memberikan dukungan yang sangat luar biasa kepada saya. Saya
sangat mencintai klub ini, begitu juga dengan para tifosi sejati. Tubuh saya
memang tidak di inter lagi, namun hati saya selamanya inter selalu dihati saya”.
Ketika ditanya tentang masa depannya, Materazzi belum bisa memastika. “ telah
ada beberapa klub dari MLS dan Timur tengah yang telah menghubungi agen saya,
ada juga beberapa stasiun Tv menawarkan saya menjadi analis dan komentator,
semua belum diputuskan. Saya juga tertarik ingin segera mengambil lisensi kepelatihan.
Tapi seperti yang saya katakan, semua belum ada keputusan, sekarang saya masih
menikmati liburan saya. Tapi yang pasti saya ingin segera kembali lagi ke
Appiano Gentile, entah itu bekerja didalam jajaran pengurus klub atau di staff
kepelatihan, karena bagi saya inter adalah rumah yang paling indah yang pernah
saya datangi.” !!!!!!!!!!!!!!
Itulah sedikit mengenai
Marco Materazzi. Walaupun pada saat bermain dia dikenal sangat kasar, suka
memperovokasi, bahkan Bengal, namun semua itu dia lakukan demi membela klub
yang dia bela. Dan juga totalitas, loyalitas dan dedikasi untuk inter sangat
pantas di acungi jempol. Bagi para interisti harus berbangga karena Materazzi pernah
membela inter dan telah memberikan segala kemapuan terbaiknya untuk inter. Grazie
matrix. Forza inter, Forza matrix 23!!!!!!
2BIO Marco Materazzi3
·
Nama : Marco
Materazi.
·
Tempat, tanggal lahir : Lecce (Italia), 19
Agustus 1973
·
Tinggi : 193 cm
Berat : 81 kg
·
Posisi : defender
·
No punggung : 23
·
Karir klub :
Tahun
|
Team
|
Penampilan
|
Goal
|
1993 – 1994
|
Marsala
|
25
|
4
|
1994 – 1995
|
Travani
|
13
|
2
|
1995 – 1998
|
Perugia
|
47
|
7
|
1996 – 1997
|
Carpi
(Pinjaman)
|
18
|
7
|
1998 – 1999
|
Everton
|
25
|
2
|
1999 – 2001
|
Perugia
|
51
|
15
|
2001-2012
|
INTER MILAN
|
184
|
18
|
PRESTASI
|
MUSIM
|
Serie-A [Bersama
F.C INTERNAZIONALE MILAN]
|
2006, 2007, 2008,
2009, 2010
|
Coppa Italia
[Bersama F.C INTERNAZIONALE MILAN]
|
2005, 2006, 2010,
2011
|
Super Coppa
Italiana [Bersama F.C INTERNAZIONALE MILAN]
|
2005, 2006, 2008,
2010
|
UEFA Champions
league [Bersama F.C INTERNAZIONALE MILAN]
|
2010
|
FIFA Club World
Cup Championship [Bersama F.C INTERNAZIONALE MILAN]
|
2010
|
FIFA World Cup
[Bersama Tim-nas Italia]
|
2006
|
Serie-A Defender
Of The Year [Prestasi Individu]
|
2007
|
No comments:
Post a Comment